6 November 2022
PATAH YANG TIDAK MEMATAHKAN! SANDY “KECENG” FEBIANSYAKH BAGIKAN KISAH KEMBALI RASAKAN BASKET PROFESIONAL BERSAMA BALI UNITED BASKETBALL
“Hitam tahan tempa, putih tahan sesah” barangkali menjadi sebuah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan seorang Sandy Febiansyakh Kusuma Kurniawan.
Peribahasa yang mengandung arti ketangguhan dalam menghadapi segala cobaan tersebut rasanya pas disematkan kepada pebasket yang akrab disapa Keceng tersebut.
Bukannya tanpa alasan, kisahnya yang dapat kembali “mekar” bersama Bali United Basketball setelah hampir satu musim “layu” akibat bekapan cedera layak untuk disandingkan dengan peribahasa tersebut.
Cedera patah tulang tangan saat memperkuat Louvre Dewa United Surabaya di IBL 2021 lalu sempat membuat Keceng terpaksa menepi meninggalkan ingar bingar dunia basket yang begitu dicintainya.
Pebasket pemilik dua medali SEA Games tersebut tentu tidak akan lupa bagaimana sakitnya jauh dari rutinitas berkompetisi demi memulihkan kondisi. Selama lebih dari satu musim dirinya terpaksa menepi.
Tidak ada lagi aksi, yakni mengayunkan kedua tangan melepaskan tembakan tiga angka selama beristirahat. Padahal, itu adalah kekuatan super dirinya.
Pemilik nomor sembilan tersebut rela bersabar dan menghentikannya sejenak demi memulihkan senjata utamanya tersebut.
Setelah melewati rangkaian terapi dan masa-masa yang tentunya tidak mudah tersebut, Sandy kembali. Menginjakkan kaki dan siap menunjukkan aksi di atas lapangan lagi.
Bali United Basketball menjadi klub yang paling serius meminangnya dan tanpa pikir panjang kata sepakat terucap. Bersama Tridatu Warriors, Keceng mulai beraksi.
Turnamen pre-season IBL Indonesia Cup 2022 menjadi ajang pebasket nyentrik ini merasakan panasnya panggung basket profesional lagi.
Pertunjukan Sandy sebagai Pandawa Dewata dimulai kala bersua Bima Perkasa Jogja (4/11). Meski tidak mengawali aksi sebagai pemeran utama, tetapi lampu sorot Sritex Arena, Solo menuju ke arahnya.
Tubuh kurus nan lincahnya menarik setiap mata untuk mengarah kepadanya. Seluruh penonton menantikan suguhan utama dari dirinya.
Penantian panjang pun terjawab. Tembakan tiga angka dari Keceng yang sudah lama hilang dari pentas basket elit nasional ini kembali hadir.
Seolah tidak ingin mengecewakan penonton, dirinya memberikan tiga tembakan terbaik yang berhasil lolos masuk ke jala ring Bima Perkasa Jogja.
Meski aksinya tidak mampu membawa Bali United Basketball memenangkan laga, tetapi sumbangan sembilan poin dari tembakan angkanya menjadi pelipur lara. Sekaligus penanda, bahwa dirinya belum habis.
"Kemarin (4/11) adalah debut pertama setelah recovery dari cedera, perasaannya cukup senang bisa kembali bermain basket di liga pro. Apalagi di klub baru dengan spirit yang baru juga. Sangat senang bisa bermain dengan teammate baru. Meskipun ada beberapa teammate yang sudah pernah main bersama. Saya ingin memotivasi lebih dan membawa tim Bali United mendapat hasil yang lebih baik dari tahun sebelumnya," ujar Keceng.
Tidak dapat dipungkiri, absen panjang dari kancah basket profesional tentu sedikit banyak mengikis rasa percaya diri Keceng. Namun, rasa cintanya pada dunia basket berhasil menumbuhkan keyakinannya berkali-kali lipat.
Gurat keraguan yang sempat hadir dan mengiringi kedatangannya ke tanah Dewata sirna. Semuanya terbayar lunas dengan harumnya penampilan di Kota Budaya, Solo bersama Tridatu Warriors.
"Sempat nervous, tapi jauh sebelum waktu masuk ke pertandingan, bahkan jauh sebelum kami akan berangkat. Nervous-nya adalah apakah saya masih bisa bersaing atau tidak. Karena saya lama tidak bermain bersama tim pro. Nervous-nya itu. Namun, ketika berlatih dan bisa bersaing, nervous-nya hilang. Game pertama kemarin sudah tidak ada rasa nervous sendiri," pungkas Keceng.
Dengan semangat tinggi itulah, Keceng siap memberikan penampilan terbaiknya bagi Bali United Basketball. Bukan hanya di ajang IBL Indonesia Cup 2022, tetapi juga di panggung sesungguhnya, IBL 2023 mendatang.
Berikan yang terbaik, Keceng!
Peribahasa yang mengandung arti ketangguhan dalam menghadapi segala cobaan tersebut rasanya pas disematkan kepada pebasket yang akrab disapa Keceng tersebut.
Bukannya tanpa alasan, kisahnya yang dapat kembali “mekar” bersama Bali United Basketball setelah hampir satu musim “layu” akibat bekapan cedera layak untuk disandingkan dengan peribahasa tersebut.
Cedera patah tulang tangan saat memperkuat Louvre Dewa United Surabaya di IBL 2021 lalu sempat membuat Keceng terpaksa menepi meninggalkan ingar bingar dunia basket yang begitu dicintainya.
Pebasket pemilik dua medali SEA Games tersebut tentu tidak akan lupa bagaimana sakitnya jauh dari rutinitas berkompetisi demi memulihkan kondisi. Selama lebih dari satu musim dirinya terpaksa menepi.
Tidak ada lagi aksi, yakni mengayunkan kedua tangan melepaskan tembakan tiga angka selama beristirahat. Padahal, itu adalah kekuatan super dirinya.
Pemilik nomor sembilan tersebut rela bersabar dan menghentikannya sejenak demi memulihkan senjata utamanya tersebut.
Setelah melewati rangkaian terapi dan masa-masa yang tentunya tidak mudah tersebut, Sandy kembali. Menginjakkan kaki dan siap menunjukkan aksi di atas lapangan lagi.
Bali United Basketball menjadi klub yang paling serius meminangnya dan tanpa pikir panjang kata sepakat terucap. Bersama Tridatu Warriors, Keceng mulai beraksi.
Turnamen pre-season IBL Indonesia Cup 2022 menjadi ajang pebasket nyentrik ini merasakan panasnya panggung basket profesional lagi.
Pertunjukan Sandy sebagai Pandawa Dewata dimulai kala bersua Bima Perkasa Jogja (4/11). Meski tidak mengawali aksi sebagai pemeran utama, tetapi lampu sorot Sritex Arena, Solo menuju ke arahnya.
Tubuh kurus nan lincahnya menarik setiap mata untuk mengarah kepadanya. Seluruh penonton menantikan suguhan utama dari dirinya.
Penantian panjang pun terjawab. Tembakan tiga angka dari Keceng yang sudah lama hilang dari pentas basket elit nasional ini kembali hadir.
Seolah tidak ingin mengecewakan penonton, dirinya memberikan tiga tembakan terbaik yang berhasil lolos masuk ke jala ring Bima Perkasa Jogja.
Meski aksinya tidak mampu membawa Bali United Basketball memenangkan laga, tetapi sumbangan sembilan poin dari tembakan angkanya menjadi pelipur lara. Sekaligus penanda, bahwa dirinya belum habis.
"Kemarin (4/11) adalah debut pertama setelah recovery dari cedera, perasaannya cukup senang bisa kembali bermain basket di liga pro. Apalagi di klub baru dengan spirit yang baru juga. Sangat senang bisa bermain dengan teammate baru. Meskipun ada beberapa teammate yang sudah pernah main bersama. Saya ingin memotivasi lebih dan membawa tim Bali United mendapat hasil yang lebih baik dari tahun sebelumnya," ujar Keceng.
Tidak dapat dipungkiri, absen panjang dari kancah basket profesional tentu sedikit banyak mengikis rasa percaya diri Keceng. Namun, rasa cintanya pada dunia basket berhasil menumbuhkan keyakinannya berkali-kali lipat.
Gurat keraguan yang sempat hadir dan mengiringi kedatangannya ke tanah Dewata sirna. Semuanya terbayar lunas dengan harumnya penampilan di Kota Budaya, Solo bersama Tridatu Warriors.
"Sempat nervous, tapi jauh sebelum waktu masuk ke pertandingan, bahkan jauh sebelum kami akan berangkat. Nervous-nya adalah apakah saya masih bisa bersaing atau tidak. Karena saya lama tidak bermain bersama tim pro. Nervous-nya itu. Namun, ketika berlatih dan bisa bersaing, nervous-nya hilang. Game pertama kemarin sudah tidak ada rasa nervous sendiri," pungkas Keceng.
Dengan semangat tinggi itulah, Keceng siap memberikan penampilan terbaiknya bagi Bali United Basketball. Bukan hanya di ajang IBL Indonesia Cup 2022, tetapi juga di panggung sesungguhnya, IBL 2023 mendatang.
Berikan yang terbaik, Keceng!