3 October 2022

BALI UNITED BASKETBALL SAMPAIKAN DUKACITA ATAS TRAGEDI DI KANJURUHAN

Dunia sepak bola Indonesia tengah dirundung duka. Tepat pada tanggal 1 Oktober malam, sebuah tragedi memilukan terjadi di Kota Malang.

Pertandingan sepak bola BRI Liga 1 2022/2023 yang mempertemukan Arema FC dengan Persebaya berakhir pilu. Di mana, pada laga yang seharusnya menjadi hiburan yang menyenangkan di akhir pekan justru berubah menjadi duka.

Sebanyak 130 nyawa melayang akibat kerusuhan yang pecah di Stadion Kanjuruhan, Malang. Jumlah tersebut pun masih dapat berubah sebab masih banyak korban yang tengah dirawat di rumah sakit.

Tragedi ini pun menjadi peristiwa kelam bagi sepak bola Indonesia sekaligus sejarah kedua berdarah di dunia.

Tragedi di Malang ini menjadi kedua terparah di dunia setelah pada 24 Mei 1964 lalu kerusuhan terjadi di stadion Estadio Nacional, Lima, Peru yang menewaskan 328 korban jiwa.

Tentu tragedi yang terjadi kemarin menarik atensi, empati, dan duka bagi seluruh insan di dunia, bukan hanya publik pecinta sepak bola dunia, tetapi juga datang dari dunia basket.

Seluruh tim Bali United Basketball yang tengah berjuang dalam babak playoffs IBL Gojek 3X3 di Kota Tangerang pun merasa terpukul mengetahui kabar ini.

Salah seorang penggawa Tridatu Warriors, Abraham Wenas menyampaikan rasa dukacita atas apa yang terjadi di Malang tersebut.

Meskipun berbeda cabang olahraga, tetapi tragedi tersebut merupakan luka bagi seluruh warga Indonesia, termasuk Wenas dan seluruh penggawa Bali United Basketball.

"Tentunya sebagai seorang atlet merasa sangat sedih. Karena kami atlet berkompetisi selain untuk meraih kemenangan, kami juga bertujuan untuk menghibur para penonton dan pecinta olah raga. Namun, dengan adanya korban jiwa ini, hal tersebut otomatis bertolak belakang dengan tujuan kami untuk berkompetisi dan menghibur kalian semua. Karena yang kami cari adalah kemenangan bukan mengorbankan nyawa," ujar Abraham Wenas.

"Tentu kami sebagai atlet sangat sedih dan sangat tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali. Untuk para atlet, klub, dan suporter juga harus berbenah sendiri. Harus berbenah dan jangan menyalahkan orang lain. Mulai dari diri sendiri untuk menjadi lebih baik untuk olahraga dan Indonesia," imbuh Abraham Wenas.

Semoga tragedi serupa tidak akan pernah terjadi lagi bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Sebab, tidak ada satu apalagi ratusan nyawa yang senilai dengan fanatisme semu.

Seluruh keluarga besar Bali United Basketball mengucapkan rasa dukacita yang mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Semoga seluruh keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan.

Related News


Tinggalkan Balasan